hanya sebuah analogi, atau jg mungkin perlu sebuah penghayatan..
beberapa hari belakangan ini, hal yang paling menarik untuk dibicaran adalah mengenai revolusi yang sering disebut-sebut oleh mahasiswa di berbagai perguruan tinggi di Indonesia. Ada selebaran yang mengatakan "jika kau bukan bagian dari sebuah penyelesaian permasalahan, maka kau adalah bagian dari permasalahan". terlihat cukup bijak bagiku. tapi hal itu masih menimbulkan pertanyaan
"penyelesaian seperti apa yang dimaksud?"
" penyelesaian terhadap revolusi atau...?
"apakah dengan aksi itu dapat menyelesaikan sebuah permasalahan?"
Hal pertama yang perlu direnungkan adalah
"sebelum melakukan revolusi, apalagi yang disebut revolusi total, perlu memiliki konsep yang baik. Demikian pula orang-orang yang menjalankan/terlibat dalam revolusi perlu memiliki keyakinan yang kuat dan prinsip yang mantap dalam dirinya mengenai untuk apa semua ini dilakukan. Jangan sampai, dengan bangganya mengatakan dirinya ingin melakukan perubahan, tapi tanpa dia sadari bahwa dirinya sendiri belum memiliki perubahan berarti saat ini. Mahasiswa adalah sosok yang intelek, mampu melihat segala yang terjadi dari beberapa sudut pandang. Akan tetapi, jangan sampai kepandaian itu hanya berbentuk teori belaka, dan semangat itu hanya datang saat itu saja. sungguh rugi, jika kuliah telah dikorbankan, berpanas-panasan dijalan, yang katanya menuntut hak rakyat, maka pandanglah itu sebagai sesuatu yang harus dicapai saat itu juga."
Hal kedua yang perlu direnungkan adalah
" ketika tuntutan itu dipenuhi, dan revolusi total terjadi, pemerintah berhasil dilengserkan, kemudian akan timbul pertanyaan siapakah yang akan memimpin selanjutnya? Adakah yang dapat dipercaya untuk menggantikan pemerintahan lama?
apakah mahasiswa yang akan naik menggantikan jabatan itu? Jika mahasiswa,sudahkah mereka membuat konsep mw dibawa ke mana negara ini? Kebijakan seperti apa yang dapat menyelamatkan bangsa ini? apakah mahasiswa yakin dengan dirinya sendiri saat dia dipercaya untuk memimpin bangsa ini?tidakkah timbul ketakutan pada dirinya jika suatu saat diapun tak mampu mengembalikan keseimbangan bangsa ini? kemudian apa....
perlu diingat bahwa sebagian besar mereka yg duduk dipemerintahan sekarang itu pernah menjadi seorang mahasiswa. Bahkan ada diantara mereka yang dulunya seorang aktivis...
mengapa mereka bisa seperti itu? seharusnya mereka menbuat masyarakat aman, karena seharusnya mereka tahu apa yang seharusnya mereka lakukan...
Kembali pada diri sendiri, apakah ada jaminan ketika mahasiswa telah menyelesaikan pendidikannya, mereka mampu untuk menjadi sosok 'pahlawan rakyat' lagi...
ataukah itu hanya akan menjadi bagian dari masa lalu mereka...
bagian dari biografi yang nantinya hanya menjadi cerita bagi anak cucu mereka?
ataukah tetap melanjutkan perjuangan bersama hingga tujuan yang sebenarnya dapat tercapai? kemudian akan dilanjutkan oleh anak cucu mereka..
bagiku...
yang menjadi agent of change, control social, bukan hanya mahasiswa, melainkan semua pihak yang trlibat di dalamnya. Sebab semua itu berlaku hanya ketika seseorang bergelar mahasiswa. Tidakkah itu membatasi orang lain untuk ikt melakukan pergerakan untk perjuangan????????
Tidak ada komentar:
Posting Komentar