Narsis berlebih = Kelainan Kepribadian ?
Mungkin kebanyakan orang sering menggunakan kata "NARSIS" tapi bagi teman saya kata ini memang masih tergolong baru didengar, baru beberapa bulan yang lalu. Karena tak mengetahui maksud kata tersebut akhirnya teman saya bertanya ke teman yang saya anggap mengetahui maksud kata "narsis" tadi. Jawabannya simpel "perasaan ingin dipuja-puj gitu..", "..kecintaan berlebih terhadap diri sendiri gitu deh.."
Dengan modal pengetahuan yang sedikit itu pun teman saya mulai mengumbar kata "NARSIS" ke segenap penjuru agar kelihat up date. Hingga akhirnya ia membaca rubrik gaya hidup Kompas dan dia pun terheyak. Begini tulisnya:
"Kegagalan manusia untuk mencintai sesama disebut NARSISME. Hanya ada satu realitas bagi seorang yang NARSISTIS, yakni jalan pikirannya sendiri, perasaan, dan kebutuhannya sendiri. Dunia tidak dihayati secara objektif. Dalam keadaan ini manusia tidak akan bahagia karena tetap terasing dari dunia sekitarnya."
wooww.... ternyata narsisisme tidak sesimpel itu..
Sementara dari sumber yang lain (Wikipedia) tertulis:
Narsisme adalah perasaan cinta terhadap diri sendiri yang berlebihan. Istilah ini pertama kali digunakan dalam psikologi oleh Sigmund Freud dengan mengambil dari tokoh dalam mitos Yunani, Narcissus, yang dikutuk sehingga ia mencintai bayangannya sendiri di kolam. Tanpa sengaja ia menjulurkan tangannya, sehingga ia tenggelam dan tumbuh bunga yang sampai sekarang disebut bunga narsis.
Sifat narsisisme ada dalam setiap manusia sejak lahir, bahkan Andrew Morrison berpendapat bahwa dimilikinya sifat narsisisme dalam jumlah yang cukup akan membuat seseorang memiliki persepsi yang seimbang antara kebutuhannya dalam hubungannya dengan orang lain. Namun apabila jumlahnya berlebihan, dapat menjadi suatu KELAINAN KEPRIBADIAN yang bersifat patologis.
Wooowww... Sepertinya harus mulai belajar ngontrol kadar kenarsis-an nihh...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar